Sebentar lagi, tepatnya tanggal
29 Nopember 2011 kita-kita anggota KORPRI akan memperingati Hari Ulang Tahun yang ke-40. Rasanya sebagai
bagian dari anggota organisasi yang konon
merupakan wadah birokarsi terbesar di negeri ini kurang afdol jika kita tidak
berpartisipasi “mangayubagyo” di Hari Ulang Tahunnya yang Ke-40 ini. Walau
partisipasi tersebut hanyalah berupa sebuah tulisan yang saya harapkan dapat menjadi
semacam renungan buat kita semua untuk menjadi lebih baik.
Akhir-akhir ini, atau bahkan mungkin
dalam sepanjang perjalanan keberadaannya KORPRI baik secara instsitusi maupun idividu
anggotanya banyak menjadi sorotan masyarakat / publik. Banyak berita-berita di
media yang sebenarnya merupakan peristiwa biasa menjadi “berita besar” hanya karena pelaku atau menyangkut oknum PNS
yang notabene anggota KORPRI. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa di masyarakat
kita, PNS dituntut menjadi "panutan" yang kalau sedikit saja
membuat kesalahan maka akan mendapatkan sorotan yang tajam. Meskipun juga tidak
bisa dipungkiri pula bahwa seorang PNS juga hanyalah seorang “MANUSIA”
bukan ”MALAIKAT” yang tidak bisa lepas
dari khilaf dan salah. Namun jangan lupa
pula bahwa kita juga wajib memegang teguh janji kita sebagai anggota KORPRI,
yaitu Panca Prasetya KORPRI agar kita bisa terhindar dari perilaku yang tercela, masih ingat ? Kalau lupa ini untuk sekedar
mengingatkan saja :
Di tengah harapan yang begitu
besar terhadap peran PNS sebagai “Abdi Negara dan Abdi Masyarakat”
Pemerintah telah mengambil kebijakan meningkatkan kinerja aparatur melalui
pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara menyeluruh, dengan telah menyusun Grand
Desain dan Road Map Reformasi Birokrasi. Namun di tulisan ini tidak akan
kita bahas masalah ini, karena pemahaman saya tentang hal ini juga masih
setengah-setengah.
Menjelang Peringatan Hari Ulang Tahun KORPRIKe-40 ini, saya teringat dan tergelitik dengan pesan singkat (SMS) yang pernah saya terima dari seorang teman (maaf sampai sekarang SMS tersebut masih saya simpan di memori HP) yang mengingatkan tentang hal-hal yang perlu dihindari oleh seorang PNS.
Begini isi selengkapnya SMS tersebut :
“Waspadalah thd 6 penyakit yang rentan kamu
derita sbg PNS : 1. KUDIS : KUrang DISiplin; 2. ASMA : ASal Mengisi Absen; 3.
TBC : Tidak Bisa Computer; 4. KRAM : KuRAng traMpil; 5. ASAM URAT : Asal sAMpai
kantor, suka URing-uringan Atau Tidur; 6. GINJAL : Gaji Ingin Naik tapi kerJAnya
Lamban.”
Ketika menerima SMS ini saya
hanya senyum-senyum saja, tetapi di balik itu terbersit di benak saya tentang sudah
begini parahkah gambaran PNS di mata masyarakat kita, sudah separah inikah
korp yang kita banggakan. Semoga saja tidak, karena masih banyak di antara
kita yang bekerja dengan penunh semangat dan dedikasi, memiliki kinerja yang baik dan mampu berprestasi.
Namun tidak adanya salahnya pula kita menghindari 6 panyakit tadi agar tidak
menjangkiti kita. Betul ?
Selain SMS td saya juga teringat
dan tergelitik membaca status teman saya
yang juga PNS di FB beberapa waktu yang lalu, begini bunyinya :
“PNS kuwi
koyo macam loreng mati kejepit, dandane mentereng ora duwe duwit”
Kontan saja status seperti ini
mengundang banyak komentar, dan teman saya tadi akhirnya membuat kesimpulan (yang tentu saja belum tentu benar) dari
komentar yang masuk , seperti ini : “Sing PNS kebanyakan mengiyakan, sedangkan yang bukan PNS
maido”
Gambaran seperti ini menunjukkan
bahwa tingkat kesejahteraan yang dirasakan teman-teman PNS belum sepenuhnya
memenuhi harapan, tetapi sebagian masyarakat memandang bahwa tingkat
kesejahteraan PNS sudah lebih dari cukup alias “SEJAHTERA”, mereka mungkin
berfikir bahwa di samping menerima penghasilan (baca : gaji) rutin setiap
bulan, juga akan menerima gaji pensiun di hari tuanya sehingga tidak perlu repot-repot
cari duit lagi di masa tuanya. Berdasar pada pemikiran itulah mungkin
masyarakat mengangap bahwa “PNS” masih menjadi primadona pekerjaan yang
diimpikan. Namun di balik kontroversi pendapat tentang hal ini, masalah kesejahteraan semua berpulang ke diri
kita masing-masing, sebagai insan yang beriman bila kita pandai bersyukur Insya Allah apa yang kita dapat sebagai seorang PNS menjadi
barokah. Tetapi sebaliknya bila kita tidak mensyukurinya maka
ketidakcukupan-lah akan selalu kita rasakan.
Harapan kita semoga Peringatan
HUT KORPRI Ke-40 Tahun 2011 tidak hanya menjadi acara ceremonial yang lewat
begitu saja setelah kita melaksanakannya, tetapi bagaimana kita memanfaatkannya
untuk menjadikan moment yang tepat untuk terus berintrospeksi, lebih
meningkatkan kinerja dalam meberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Dan tentunya kita sebagai anggota juga berharap kepada jajaran Pengurus KOPPRI untuk
lebih dapat mengupayakan kesejahteraan yang lebih baik di masa yang akan
datang. Ya semoga.
DIRGAHAYU KORPRI . . . !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar